Saturday, April 22, 2017

2016 Balon Internet Google Mulai Terbang di Indonesia

2016 Balon Internet Google Mulai Terbang di Indonesia


2016, Balon Internet Google Mulai Terbang di Indonesia Project Loon akan segera terbang di Indonesia (Dok. Akun Google Plus Project Loon)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara bersama tiga operator seluler di Indonesia berkunjung ke kantor pusat Google, di California, San Francisco, Amerika Serikat. Salah satu agendanya soal, Project Loon.

"Saya dan 2 CEO operator lainnya hari ini (Rabu, 28 September) menandatangani technical trial agreement (Project Loon)," kata CEO XL Axiata Dian Siswarini, saat berbincang dengan CNN Indonesia, Kamis (29/10/2015). Hal senada juga diungkapkan oleh CEO Indosat Alexander Rusli. "Iya betul, kami baru saja tanda tangan trial teknis."

Pilihan Redaksi
  • Menkominfo: Ada Operator Uji Coba Balon Internet Google
  • XL Tertarik Ide Jokowi Soal Balon Internet Google
  • Ke AS, Jokowi Minta Google Terbangkan Balon Internet di Papua
  • Google Uji Balon Internet di Australia
Dian yang sedang di markas Google, menandatangani kerjasama itu dengan Alexander Rusli dan CEO Telkomsel Ririek Adriansyah disaksikan oleh Menkominfo Rudiantara.

Dilanjutkan olehnya, bahwa Project Google Loon ini sangat cocok untuk membuka akses daerah-daerah di Indonesia agar bisa tersambung dengan jaringan telekomunikasi.

Dian bilang,"Kami melihat bahwa Google Loon bisa menjadi alternatif teknologi untuk men-cover daerah-daerah yang selama ini sulit dijangkau dengan terestrial network."

Setelah kesepakatan ini, Balon Loon ini akan diterbangkan di atas wilayah Indonesia pada tahun depan. "Techincal trial tersebut akan dimulai di tahun 2016. Belum tahu wilayah mana saja yang akan diterbangkan di Indonesia," tandas Dian.
Menkominfo Rudiantara (tengah) bersama dengan CEO XL Dian Siswarini di HUT XL ke-19 (Dok.XL Axiata)

Sebelum di Indonesia, Balon Loon sudah pernah melakukan uji coba di Australia. Cara Project Loon ini bekerja adalah dengan meluncurkan 20 balon udara di bagian barat Quennsland. Google tidak membeli atau menyewa frekuensi di Negeri Kanguru tersebut.

Dalam proyek ini, Telstra memberi izin pada Project Loon untuk mengakses jaringan BTS memanfaatkan spektrum frekuensi 2,6 GHz. Nantinya, warga akan menerika koneksi Wi-Fi di perangkat komputernya.

Balon udara yang dikembangkan Google ini masih dalam tahap pengembangan dari laboratorium Google X. Ia telah menjalankan uji coba terbang di Amerika Serikat dan Selandia Baru dalam dua tahun terakhir. (eno/tyo)

Available link for download